Sunday, January 12, 2014

Curcol 2014 #1

Gue rasa ALLAH sudah mempertemukan gue dengan orang yang SEGITU baik dan subhanallahnya; agar gue nggak ngumbar-ngumbar rasa suka nggak jelas, biar nggak ngeceng sana-sini like I used to. I kinda feel blessed with that, tapi gue sebel banget sama diri gue karena, waduh, kayaknya bakal susah move on nih. Tapi sekali lagi, gue bersyukur banget, dengan adanya YES ini, gue kepisah jauh, at least setahun. Gue tau setahun itu KURANG BANGET buat move on, tapi tetep, itu udah lebih dari cukup buat gue... Gue baru merasakan ujian hidup yang benar-benar ujian (maksud lo apa....) pas SMA. Beneran. It's-funny-when-we-don't-talk-anymore moments with Apirang, dapet chance buat kerja sama sama Atas, ketemu sepupunya si cowok Amerika yang ternyataaaa selama ini seekskul sama gue di SMANSA dan gue sebenarnya intensif ngobrol sama dia, berasa dapet 'kakak' cowok yang sebenernya lebih dari kakak. As if life ain't crazy enough...

If I look back, somehow, I'm often wondering, HOW could I pass those moments without freaking out?

Oh, the answer is simple, actually. Tawakal.

#frontalmoment #GueLoMoment

Saturday, January 11, 2014

Jleb

"Jadilah seseorang yang: "Aku akan tetap menunggu. Tidak peduli kau datang atau tidak." untuk seseorang yang: "Aku akan pasti datang. Tidak peduli kau tetap di sini atau pun tidak."

Meski hingga detik ini kita tidak tahu siapa seseorang tersebut. Meski kita terlampau malu dengan harapan2. Teruslah memperbaiki diri, besok lusa kita akan paham hakikat nasehat ini." -Tere Liye

This quote makes me goes all "JLEB." Gapapa, liat quote ini setelah mimpiin temen-temen. Gapapa kok, gapapa.... 


Thursday, January 09, 2014

Liat halaman facebook tentang lari "warna-warni" (Color Run ahaahahaaa)
B: waaaaah keren ajaaaa *klik* *buka website* *cek harga tiket masuk*
B: aaahhh paling cuma $20 *cuma*

harga muncul ---> $40 

B: SEPATU BARU, Alhamdulillah..... *ngacir dari website*

orang Indonesia yang malas olahraga (hobi belanja) seperti Bewew pasti ngerti. 

D is for.... Diamond

Diamond
by Bewizta Hasyyati

Diamond is precious, shiny,
irreplaceable; it must be kept
hidden and treasured. One does not
simply wrap it in a tawdry,
see-through piece of garment. No, dear,
that does not live up to the right,
the honor that a diamond should have
being treated with.

A tiny, soft opaque pouch,
made out of covering velvet.
That, is something which will
keep the diamond safe, and at the
same time, it gives the diamond the treatment
it should have gotten.

A woman is like a diamond.
Women are God's special creation.
Every break, cut from life will only
reveal her beauty and
brilliance more.

Oh my dear, give her,
give the woman,
the treatment she
deserves.




**

The first (niat) poem that I've ever written!!! Tadinya udah capek gitu kan, ini apaan sih kok tugasnya nulis puisi mulu -___- pas brainstorming, terlintas kata "diamond" dan kepikiran.... HIJAB! Semangat '45 langsung membara. Hahaha.

There's always time for true writer to write every single day... meski belum belajar buat ulangan English, masih numpuk 20 quizzes dan projects dari Creative Writing at Virtual School, keteteran portofolio Newspaper, newsletter yang baru sampai di bagian 'niat' dan H-22 lomba Business Calculation (belum belajar apa2 brotahhhhh)

Ayo, jadi muslim jangan males... Fighting, y'all!!!

Inspiration:
http://chasingmyrainbowbaby.blogspot.com/2011/12/women-are-like-diamonds-thoughts-of.html
http://thinkexist.com/quotes/with/keyword/diamond/

Monday, January 06, 2014

My least liked words?

Disini nasty
Disana nasty
Dimana-mana kudengar nasty

Balada seorang exchange student yang udah bosen denger kata "nasty" all the time. Bewew rela nuker apa pun demi ga denger anak satu ini ngomong "nasty." Plis deh. Respectnya dong, de! Ini tuh makanan....

#bete #empatbulanbersamanasty #kenapaharusBEGINI


Friday, January 03, 2014

Hanya Sekedar Flashback

"carilah orang yg nggak perlu minta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-segalanya" -MM


Rasanya Bewew sudah menemukan orang itu.

Flashback ke 2011. 

Baru masuk smansa. Pra-MOPDB. Terpaksa gandengan tangan sama "siswa." Entah siapa. Malu, aku tak berani melihat ke arahnya. Yang jelas, ia bukan dari Spensa. 

Kenal sesosok yang bikin kagum. Kepergok nangis di depannya. Mulai cari tahu tentangnya. Kaget karena suatu kesamaan. Punya feeling bahwa dialah "siswa" itu. Kenal mentoring lagi setelah sekian taun ga kesentuh tarbiyah Islamiyah. Mulai benar-benar belajar tentang Islam. Tentang Virus Merah Jambu. Tentang menata hati. 

Sukses melewati kelas X. Tiupan angin godaan datang di tahun kedua di Smansa. Jutaan pengagumnya datang dan pergi. Ribuan pesan kami tukar, kucoba menata hati. Mulai mengenal lebih dekat, lebih dalam, kucoba menata hati lebih keras. Di bawah terangnya bulan, kucoba menata hati. Di tengah angin yang meniup dedaunan layaknya bunga sakura di Jepang, kutata hati ini. Di bawah cerahnya matahari pagi, kucoba menata hati kembali. Kucoba menenangkan hatinya yang gelisah itu, meski diriku sendiri sekuat tenaga menata hatiku. Berusaha berbagi cerita, berceloteh bersama demi masa depan yang lebih baik, sambil berusaha membuang semua gema tidak wajar di dalam hati. 

Kuterima pesan terakhir darinya. Aku sendiri tidak tahu bagaimana selengkapnya. Waktu itu sudah pukul dua pagi, bl**kberry-ku baru berhasil kubuka setelah loading tak karuan berjam-jam. Di hari keberangkatanku ke Amerika Serikat. Pesan itu terputus, terlalu banyak pesan yang masuk. Namun, di balik kata-katanya, aku menangkap suatu kata besar. Lima huruf itu. Diawali dengan huruf C. Jangan salah tangkap dulu. Aku selalu tahu bahwa dirinya selalu mencurahkan "C "itu ke orang-orang terdekatnya. Ke segala hal yang ia lakukan. Matanya selalu berbinar-binar, penuh "C", mungkin, karena dirinya adalah sesosok makhluk terkasih yang Maha Kuasa.

ALLAH sudah mengabulkan doaku di kelas sepuluh. Doa yang sayangnya terpanjat dari diriku yang masih naif itu. Yang masih terlalu muda untuk mengartikan hidup. Doa yang hanya ALLAH yang tahu. Doa yang sebenarnya berbalik dengan nazarku yang tak sengaja terucap. 

Biarlah sang Maha Pembolak-balik Hati ini yang menjaga kita. Doaku selalu terpancar untukmu. Terima kasih untuk hadir di hidupku, dan membuatku mengerti arti perjuangan yang sebenarnya. Membuatku sadar bahwa hidupku tak ada apa-apanya dibandingkan kerasnya perjuangan hidupmu.

Terima kasih. Tetap tersenyum ya! 



Dari yang masih can't stand looking at your picture.