Friday, July 29, 2011

galau

Guys, sorry for the late updates. My school assignments are getting more and more complicated, and I can't even browsing for more than an hours. So, I guess I'll post another posting tomorrow, 'cause I got 3 days off from school.

Dan selain itu, saya lagi galau.

Iya, galau gara-gara cowok, tapi bukan karena broken heart atau apalah. Akhir-akhir ini saya sering murung di rumah, males makan, males minum, maunya ngemil doang (wkwk sama aja itu mah). Saya galau soalnya ga mau suka sama siapa-siapa!

Pernah kemaren sekali nangis di depan cermin sambil curhat-curhatan ga jelas gitu ke Allah. (jadi malu nih --") Curhat tentang Apirang sama si Aa baru. panggil aja dia Alau, Aa Galau *gubrak* mudah-mudahan Allahnya ngedengerin, kalo nggak saya ngomong sendiri dong -_-

Ya, kalau kalian lihat langsung, kalian pasti menganggap saya ngomong sendiri sama cermin. Saya curhat (ke cermin) tentang betapa frustasinya saya sama Apirang. Enggak sih, saya frustasi sama feeling saya. Saya teh mau menjaga hati, menata perasaan. Tapi giliran udah tegar, ada aja yang bikin termehek-mehek lagi. Saya mengeluarkan unek-unek tentang betapa frustasinya saya ketika Apirang seolah-olah udah ga kenal lagi sama saya. We're like stangers. Setelah melakukan perenungan, saya kemudian sadar bahwa sebenarnya nggak ada yang bisa dikenang dari hubungan kita di masa lalu.

Gosh, kita cuma kebetulan dipertemukan. Kata orang sih nggak ada yang namanya kebetulan, semuanya sudah ditakdirkan Allah, cuma ya gitu. Soal Apirang lain. Dia mungkin sering sedekat ITU sama cewek lain. Jadi saya bisa dibilang "Just Another Girl"

Ya sudahlah, saya emang tipe orang yang gampang dilupakan. My presence didn't mean anything for him. Saya pun memutuskan untuk merelakan dia, bukan melupakan. Karena semakin saya mencoba untuk melupakan, semakin saya ingat. Merelakan. Saya mulai sadar bahwa selama ini saya nggak bisa tenang kalau ketemu dia karena sebagian hati saya belum ikhlas tentang dia. Saya emang nggak pernah mau ngaku, tapi mungkin ada setitik rasa sayang, sayang sesama muslim untuk dia. Dia orang baik, I don't deserve a person like him.

Lalu, tentang Alau... ah, can't be described. Ngerti gak, kesamaan dia sama saya banyak banget. Banget. Tapi saya nggak mau sampai suka sama dia. Bisa kacau balau semuanya.

Sesi curhat itu berakhir ketika saya menemukan esensi dari perasaan selama ini. Saya butuh seorang figur 'kakak' untuk di-follow. M, Apirang, Atas, Alau... Semuanya lebih tua dan Insya Allah semuanya orang baik. Saya akan nyaman banget dekat-dekat Kak M, saya akan senang bermain atau ngobrol ringan dengan Apirang, saya akan belajar banyak tentang agama dari Atas yang berhati mulia (emmmmmmmm hahahaha), atau bahkan belajar tentang makna hidup dari Alau.

Jadi, yah, begitulah. Sesudah itu, saya langsung dengan gagah berani membuka account facebook Apirang, dan melihat fotonya Apirang dari dia masih lucu banget sampai pada zaman ketika dia "mencoba untuk menjadi keren". Alhamdulillah, dari situ saya nggak takut lagi. Kemarin, saya melihat Apirang dan sudah nggak ada debaran lagi. Makasih ya Allah! :)

Ga penting memang, tapi makasih yang udah baca :D

Wassalam,

Bewew

1 comment: