Saturday, May 21, 2011

3 Hari Untuk Selamanya

Senin, Selasa, Rabu besok adalah 3 hari untuk selamanya.

Jadi, begitulah. So, the next three days (after Sunday), I'm gonna do the PPDB test on Smansa. Just like usual, I getting lazier and lazier each day. Yang daftar RSBI ke Smansa, ada 606 orang, sementara smansa hanya menerima sekitar 240 siswa. Dan ga ada jalur reguler, RSBI semua. Glek.

90% murid spensa daftar ke smansa. Tapi Alya enggak, dia ke smanti :'( fnd juga ke smanti , jadi ga ada yang nguber nguber di smansa :D (yes!) Uh-oh, we had forgotten about someone. PELAHAP. Dia pasti dan insya allah dan pasti dan pasti dan sangat pasti (?) masuk smansace. WHOA.

Oiya, pas liat daftar nama yang keterima untuk ikut tes masuk smansa, ternyata ada siswa dari Irian yang mau ikut tes. Niat sekali :O terus ada yang dari Australia juga, namanya Kevin ga pake "Vi" , jadi namanya Ken (ga jelas memang, sudahlah). Terus, karena penasaran, saya ngafalin beberapa nama siswa yang ikut tes smansa dan saya search di fb. I'm the way too curious, I know. Dan setelah disearch, satu PUN dari mereka kayaknya ga punya fb. Oh my god, for real? Like for real, for real?

Setelah penasaran berkali kali lipat dan kemudian menge-search nama nama yang saya ingat, I give up. I told myself, "Okay Bew, you're searching for school. You're currently not searching for cute guys or what-so-ever things." So I just stopped, and get back to study.

Dan belakangan ini, I had some nightmares about the test. Pernah mimpi temen temen pada ngebicarain soalnya yang katanya super duper hard. Then, I often heard the rumor that if you had Rp. 30 million, kamu bisa langsung masuk sana. I got so panic when heard this rumor, tried to calm down but i just can't. Itu kejam banget, kalo dipikir-pikir. Gimana kalo ada anak, yang pinter cuma nggak terlalu berada, tapi terkalahkan cuma gara gara 'duit'? I had flashbacks about the Laskar Pelangi's story. Bagaimana si Ikal dan kawan-kawannya yang pintar, tak boleh masuk SD PN Timah hanya karena mereka miskin dan orangtua mereka cuma pegawai rendahan.

Aku nggak pernah suka politik uang. Aku benci, aku takut.

Then a wonderful sentence came from my mom, "Berusahalah, dan percayalah pada kekuatan Allah. Kekuatan Allah itu nggak terkalahkan. Kamu percaya sama kekuatan Allah, atau... kekuatan uang?"

Aku percaya pada kekuatan Allah. Allah, I beg for your mercy.

Ya Allah, semoga kami semua diberikan sekolah yang terbaik untuk kami. Tunjukkanlah kekuatan-Mu, Ya Allah. Amin.

Wish me luck and see you C:

No comments:

Post a Comment