Tuesday, May 31, 2011

Pengakuan Frontal

Okay, so berbulan-bulan ini saya dirundung ... dilema. Dilema cinta? Iya. Enggak! maksud saya, dilema TIK. Dilema blog. Saya melihat banyak blog menggunakan bahasa Inggris secara full, tanpa kata Indonesia secuil pun. Dan, hanya sedikit blog yang masih berbahasa Indonesia secara penuh.

Dan disitulah, dilema mulai berasap dan terus memuncak.

Saya berada di tengah tengah. Full-English enggak... Bahasa Indonesia penuh enggak. Campur-campur, mixed you know? *mulai lagi* Gini loh. Maksud saya dalam penggunaan bahasa yang masih blasteran ini, adalah, biar semua orang dapat membaca blog ini, baik yang bisa berbahasa Indonesia maupun yang nggak bisa sama sekali. Tapi, sekarang kerasa nggak sreg aja kalo ngelakuin sesuatu secara setengah-setengah.

Setelah berminggu-minggu mengalami perdebatan pikiran dengan diri sendiri, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia secara penuh di sini, di beztanonymous. Meskipun nama blognya masih keinggris-inggrisan, tapi ya sudahlah, kita mulai dari langkah yang kelihatannya kecil tapi sebenarnya guede banget buat saya.

Alasan saya dalam menggunakan bahasa Indonesia penuh dalam blog ini adalah, saya orang Indonesia. Siapa lagi yang mau melestarikan bahasa Indonesia kalau bukan orang Indonesianya sendiri? Mungkin, di zaman sekarang banyak orang mendewakan bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia dikesampingkan. Bahasa Indonesia hanya dianggap sebagai bahasa komunikasi, bukan sebagai budaya, sejarah bangsa Indonesia.

Padahal, di sisi lain, banyak orang, bahkan orang bule sekalipun, yang semangat menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua mereka seperti Richard Miles, bule asal Australia yang nggak kelihatan bulenya gara gara fasih banget berbahasa Indonesia, dan fasih banget pake bahasa Gue-Elo. Bule ini punya dua blog bahasa Indonesia (http://bulejugamanusia.blogspot.com/ dan http://bulengehe.blogdetik.com/) Dia suka banget sama film Ada Apa Dengan Cinta sejak pertama kali nonton film itu di kelas bahasa Indonesianya di Australia, sering banget jalan jalan ke Indonesia, punya pacar orang Indonesia, punya teman asal Indonesia (baca : Raditya Dika), sering sakit perut kalo makan di kaki lima indonesia dan dia telah membuat buku kocak berjudul Bule Juga Manusia yang bercerita mengenai awal dia mengenal Bahasa Indonesia sampai dia jadi gaul banget kayak sekarang. Saya udah baca (sampe nggak bisa nahan ketawa di gramedia dan langsung dipelototin berjuta pasang mata) dan bukunya seru banget! kurang lebih setara sama buku Marmut Merah Jambu karangan Raditya Dika.

Di situ saya berpikir. Mengapa kita lebih mendewakan bahasa Inggris ketimbang bahasa asli kita sendiri, bahasa Indonesia? Banyak blogger seperi Kak Bena, Kak Vina, dan Raditya Dika yang memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa utama blog mereka.

Jadi, sekali lagi, mulai sekarang, bahasa Indonesia adalah bahasa utama saya, dan uhm, blog ini :) Bahasa Inggris itu memang penting, dan saya juga nggak akan menolak kalau misalkan diberi beasiswa untuk sekolah ke luar negeri atau diberi kesempatan untuk ikut pertukaran pelajar dalam rangka memperdalam bahasa Inggris saya, tapi cinta pertama saya hanya untuk bahasa Indonesia, apalagi kalau gurunya sebaik Bu Tri Murti♥

P.S. : Maafin ya kalau seandainya nanti saya masih suka bikin posting menggunakan bahasa Inggris. Dan, kayaknya saya akan selalu curhat (soal cinta) pakai bahasa Inggris. Percaya deh, Bewew bakal kelihatan norak dan galau sekali kalau curhat pake Bahasa Indonesia ;p



Milikmu ---> (versi bahasa Indonesia dari kata "Yours" -______- )

Bewiztasdfghjkl

No comments:

Post a Comment