Saturday, December 11, 2010

Sang Pelahap

The first day of Final Exam. The biggest exam ever. Panic. Gimana ini?! Belom hafal kerajaan Islam! leha leha sih belajarnya -__- belajar 20 menit, maen 2 jam. Tapi ya sudahlah, jalani saja (emangnya bisa ngapain saya?)

5 menit setelah ujian dimulai...

Ada yang janggal. Saya ngerasa ruang gerak saya semakin sempit. Saya akhirnya dengan sangat terpaksa menoleh ke belakang saya. Kenapa terpaksa? Karena si orang belakang itu adalah orang terakhir yang ingin saya lihat saat itu.

Why?

Panjang deh ceritanya. Sepanjang jalan kenangan (?) Dan setelah saya noleh ke belakang itu, saya menyadari, makhluk di belakang itu makin lama makin maju. Pelan tapi pasti. Dia kayaknya menganut paham confucius nih,

It doesn't matter how slow you go as long as you don't not stop

Okelah, orang falling in love kalo caper wajarlaah ~ pikir saya waktu itu. Saya mencoba bersabar-ria. Belum sampai 10 menit, kriiiiiiik terdengar bunyi meja lagi. DIA SEMAKIN MAJU. Sabarrrrrr. Saya pun melanjutkan mengerjakan soal bahasa Inggris direktorat yang ngalalieur.

setengah jam kemudian....

Alright. Look at everyone. They look so NORMAL. Jarak antar meja juga wajar. INI?? Jarak satu senti pun ga ada mennnn! Kesabaran untuk sesi kali ini telah habis dan saya merenung habis habisan. My principal has changed. Kalo dulu prinsipnya, "Manfaatkan waktu yang ada sebaik baiknya" kali ini berubah menjadi "Apapun yang terjadi, kerjakan soal seefisien mungkin. Yang penting cepet keluar deh!"

Dan satu perubahan lagi yang terjadi ; dari dulu saya terkenal sebagai individu 'riweuh' yang selalu keluar paling terakhir saat ujian, apapun jenisnya. Sekarang? see, I'm the first person who collected the answer paper. Cool, yeah? Keren sih, tapi nggak kalo diliat dari niatnya. Saya cepat cepat ngumpulin lembar jawaban supaya bisa out of the hell, biar bisa terbebas dari "sang pelahap meja"

Saat sesi UAS agama berlangsung, saya telah berdiskusi dengan Irin, and we both agreed, that I MUST told him that I was annoyed with what he has done. And, here he goes again. He trying to pull his table near to my chair. Again. Then I dared myself to yell at him, tapi mulut lagi nggak mau diajak kompromi. Saya malah bilang,

"Bisa munduran nggak?"

Dan dia mundur. Tapi, lima menit kemudian, dia maju lagi. WHAT THEEEEEEEE! Setelah setengah jam, saya tegur dia lagi.

"Bisa munduran lagi, NGGAK?"

Dia mundur. Tapi maju lagi. Saya tegur lagi, dia mundur lagi. Terus maju lagi.



Enough. Do whatever you want. Saya CAPEK -____-

Actually, dulu saya ga sampe kayak gini pas digosipin. Tapi emosi saya bener bener kesulut pas tau ada orang yang dengan 'cerdasnya' bikin CERPEN tentang gosip ini. Mending cuma bikin cerpen doang, dia itu menyuruh teman teman untuk membaca cerpen itu, yang isinya tentang seorang cewek yang disukai seorang cowok, dan ada bagian dimana si cowok bilang,"Aku suka kamu. Tapi aku ga perlu jawaban dari kamu. Aku cuma pengen kamu tau tentang perasaanku."


---_________________________---

saya terganggu dengan kelakuannya bukannya tanpa alasan. I've got some reasons.

First, kemaren kemaren banget, waktu saya masih les bahasa inggris, dia bilang di tempat les, "Bew, ada sesuatu yang mau kutunjukkin tapi aku lupa bawa." lalu besoknya di sekolah dia bilang lagi. Awalnya, saya cuek cuek aja.

Second, Alya dan temen lainnya ga sengaja baca cerpen itu, dan mereka nanya ke si 'pengarang' itu, "Kok ini ceritanya mirip sama Bewew ya?" and guess what she said?

"Ssstt.." seraya menaruh telunjuk di mulut *alay dong :p*

Third, dengan alasan meminta 'opini', dia pun menyuruh banyak orang membaca CERITANYA. Kurang lebih udah ada 10 orang baca itu cerpen. GREAT, bentar lagi satu spensa tau. woo hooo how happy i will be? -_______-

And you know what, pas ulangan, si cewek pengarang itu terus terusan ngikutin saya, bagai stalker. Belum cukup, si cewek pengarang bahkan selalu memandang 'penuh makna' ke arah saya dan si cowok 'pelahap' -.-

Saking sebelnya, saya sampe mikir, eh kayaknya cerita itu bakal best-seller kalo dibikin part 2-nya deh. Ceritanya, si cowok saking pinternya kemudian ia menjadi gila, dan ia MELINDES sang cewek yang dipujanya dengan seluruh meja yang ada di penjuru negeri. Si cewek pun mati dan ia jatuh cinta pada seorang cewek manis nan cantik yang suka membuat cerpen. Lalu arwah si cewek pertama berteriak "KAWININ!" dan akhirnya arwah cewek itu menjadi penghulu di pernikahan mereka. THE END.

Nah, kebetulan banget nih, saya denger isu, katanya kalo telat kita bakal disuruh ulangan di ruang BK (Bimbingan Konseling). REA-LLY?! Aaah.. Senin telat-telatin aaaah :p

Tapi... gimana kalau misalnya saya malah dibolehin masuk ke kelas meskipun telat banget?

Masa' iya saya mau ngeles, "Bu, saya dilindes terus pake meja sama cowok pelahap. Kasihanilah saya bu, saya ga bisa konsen di kelas..." Emang ada gitu guru yang bakal percaya? Si cowok 'pelahap' itu anak emas guru. Ga akan ada yang bakal percaya sama kata kata saya, paling ujung ujungnya saya dianggep kurang waras -,-

Atau... bolos aja? terus ulangan susulan?

Tau ah. Dan saya terus terang masih takut, Takut kalau misalnya nanti UN bakal posisinya sama kayak gini. Berapa bulan lagi saya harus dilindes pake meja? Masa nanti pas UN saya ngebacot semua hanya untuk keluar dari kelas secara cepat?



Yang jelas, saya tahu satu hal. Kayaknya Ridha Allah memang hanya memihak kepada keputusan ortu saya deh. Saya tahu, saya ga akan diizinin masuk smansa, mentally failed. Mental ini akan terus tersiksa memikirkan peluang sekelas sama si 'pelahap' ato enggak. Mental ini tersiksa. TERSIKSA. Emang si 'pelahap' udah pasti masuk smansa gitu?

Pertanyaan dodol. Pastinya lah, bro *sok asik style* Bagi dia, masuk smansa itu bagaikan menjentikkan jari. Tidak terkira mudahnya.

Seorang teman (saya lupa siapa) yang mendengar ketidakinginan saya untuk masuk smansa pun berkata,

"Waah entar ga bisa ketemu apirang sama atas dong?"
"Sebodo lah. Atas ga kenal bewew. Apirang? Dia ga suka aku, he would never do."
"Apirang did. Dia bakal kecewa kalo ga liat Bewew di smansa."

wth? Yang benar benar saya inginkan dari smansa itu mungkin, cuma tiga ; teman teman, AFS, DKM. That's all. Well, cowoknya juga sih, tapi enggak juga. Saya ketularan virus pelahap nih --" udah dulu ya. Gotta studying social-science.

Cause lovers gonna love? HELL NOOOOOOOOOOOOOOOO! ---> keinget 'pelahap'

No comments:

Post a Comment